Jika kita bercita-cita jadi konglomerat
maka bisa menjadikan Sulaiman Ar-Rajhi ini sebagai model. Beberapa hal
penting yang kami ketahui tentang beliau adalah:
1.Majalah Forbes menyebutkan kakayaannya
7,7 milyar Dollar dan orang terkaya no 120 di dunia, tetapi beliau
tetap tampil dengan sederhana, berpakaian jubah putih bersih yang jauh
dari kesan glamour dan berlebihan.
2.Beliau memulai usaha dari Nol,
kehidupan masa kecilnya sangat susah hingga pernah bekerja jadi kuli
panggul dan menjual kayu bakar di masa kanak-kanaknya. Tetapi dengan
ketekunan, hemat dan kerja keras serta tawakkalnya kepada Allah hingga
akhirnya beliau dan saudaranya memiliki “Kerajaan Bisnis Raksasa” di KSA
dan salah satunya adalah Bank Ar-Rajhi; Bank syariah terbesar di Dunia
yang ATM nya tersebar menjamur dan cabangnya terdapat nyaris di semua
distrik KSA.
3.Sangat-sangat dermawan, memiliki
Yayasan Amal “raksasa” yang menyalurkan donasinya ke berbagai Negara
–sebelum dilarang pasca 11 septmber 2002- sulit menghitung waqaf beliau
dan jumlah masjid yang telah dibangunnya, serta donasinya untuk berbagai
amal dakwah dan penyebaran ilmu.
4.Tidak meletakkan kekayaan di hatinya,
Bahkan di masa tuanya kini beliau telah membagi sekitar 6,7 trilyun
hartanya kepada ahli waris dan kerabatnya serta fakir miskin hingga
diibaratkan hanya memilih “pakaian yang melekat di badan” dan asset
bisnis yang dikelola para professional yang hasilnya untuk amal social
dakwah Islam. Lahir tanpa membawa apa-apa dan siap tidak tergantung pada
harta sebelum meninggal.
5.Dari tetangga dan orang yang tinggal
di lingkungannya disampaikan bahwa konglomerat kelas kakap ini selalu
termasuk orang-orang yang datang paling awal ke masjid untuk sholat 5
waktu berjamaah, sehingga jika muadzin masjid telat sedikit maka sang
konglomeratlah yang adzan. Bandingkan dengan konglomerat lainnya !!
6.Diantara masjid yang dibangunnya
adalah Masjid Ar-Rajhi di distrik Rabwah, masjid ini terbesar ketiga
setelah Masjidil Haram Mekah dan Madinah. Bisa menampung 18 ribu jamaah
sholat, terdapat berbagai sarana pelayanan masyarakat seperti pusat
pemandian dan pengurusan jenazah terbesar di Riyadh, Auditorium untuk
seminar dan ceramah agama, perpustakaan berisi 40 ribu jenis buku (bukan
judul ya..), tempat tinggal bagi para penuntut ilmu yang datang dari
luar kota untuk mengikuti berbagai kajian Islam, menyediakan air zamzam
sebagai minuman jamaah dengan kuota 400 galon perminggu, dsb. Dan saat
sholat jum’at di lantai dasar dikhususkan untuk sholat jum’at orang
asing dimana khutbah langsung diterjemahkan ke berbagai bahasa ;
termasuk bahasa isyarat untuk jamaah yang tuna rungu dan tentu saja…
bahasa Indonesia..
Semoga Allah Ta’ala merahmati beliau, menerima amalnya, mengampuni kesalahan dan dosanya dan kita semua
Sumber: Facebook Anwar Hamzah
Dipublikasikan kembali oleh: www.KisahIslam.net
Facebook Fans Page: Kisah Teladan & Sejarah Islam
No comments:
Post a Comment