Sources : REPUBLIKA.CO.ID
Rumiyem (68
tahun) penjual lontong di Kota Tebing Tinggi, Provinsi Sumatera Utara
mengaku haru sekaligus senang dapat menjadi "tamu Allah" pada musim haji
1434 Hijriyah.
"25 tahun saya menabung, akhirnya bisa juga naik haji," kata Rumiyem
di Asrama Haji Medan, Jumat (20/9) malam. Ketika itu, Rumiyem dan 148
calon jamaah haji asal Tebing Tinggi lainnya sedang mengantre nomor
kamar penginapan di Asrama Haji Medan.
Sejak lama, Rumiyem terus memimpikan dapat menunaikan ibadah haji
meski mata pencahariannya hanya penjual lontong untuk sarapan. Meski
keuntungan yang didapatkan dari berjualan lontong itu tidak terlalu
banyak, ia berkeyakinan dapat menginjakkan kaki di Tanah Suci.
Untuk merealisasikan mimpinya itu, Rumiyem selalu menabung seluruh
keuntungan yang didapatkan dari berjualan lontong tersebut. Uniknya,
keuntungan dalam berjualan itu bukan ditabung di bank, melainkan di
rumahnya di Jalan Sentosa Kelurahan Satria Kecamatan Padang Hilir,
Tebing Tinggi.
Selain ditabung, keuntungan dari berjualan itu dikumpul sedikit demi
sedikit untuk membeli emas guna disimpan. Ketika sudah terkumpul cukup
banyak, uang tersebut disetorkannya untuk mendaftar sebagai calon haji.
"Ditambah dengan penjualan emas, terkumpul Rp20 juta. Langsung saya
mendaftar (calon haji)," kata wanita yang memiliki enam anak itu.
Setelah menyerahkan uang pendaftaran, Rumiyem bersukur karena
rezekinya cukup lancar sehingga dapat melunasi seluruh Biaya
Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).
Setelah BPIH lunas dan mendapatkan jadwal pemberangkatan, Rumiyem pun
menunaikan ibadah haji disertai doa seluruh keluarga, terutama suaminya
Tugiman (74). "Saya juga didoakan dalam (kelompok) perwiridan. Semoga
Allah SWT menjadikan saya haji yang mabrur," kata Rumiyem berharap.
diarsipkan : Ari Noor
No comments:
Post a Comment